Lindungi, Cegah dan Obati Pneumonia

Diperbarui 12/11/2022

Hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua sebagai lingkungan yang pertama dan utama. Selain itu, keluarga, masyarakat, pemerintah pusat dan pemerintah daerah juga berperan dalam memenuhi hak anak. Hak-hak anak antara lain; hak atas lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya, serta perlindungan khusus anak.

Salah satu bentuk upaya pemerintah untuk memberikan perlindungan terhadap anak adalah melalui pencanangan imunisasi PCV sebagai imunisasi wajib untuk seluruh bayi balita di Indonesia pada September 2022 silam. Imunisasi PCV sangat penting bagi anak-anak Indonesia. Sebab, pneumonia merupakan penyakit infeksi yang sangat endemis serta penyebab utama kematian pada bayi dan balita di dunia. Menurut laporan WHO, diperkirakan ada kematian satu orang anak setiap 39 detik diseluruh dunia. Di Indonesia, sekitar 14,5% kematian pada bayi dan 5% kematian pada balita setiap tahunnya disebabkan karena pneumonia.

Pneumonia adalah infeksi pada salah satu atau kedua paru-paru, oleh awam lebih dikenal sebagai penyakit paru-paru basah. Pneumonia pada anak-anak umumnya disebabkan oleh virus atau bakteri. Pneumonia sering muncul setelah infeksi pernapasan lain, seperti batuk pilek. Saluran udara kecil di paru-paru menjadi bengkak dan membuat lebih banyak lendir (cairan lengket) akibat adanya infeksi. Lendir menghalangi saluran udara dan mengurangi jumlah oksigen yang masuk ke dalam tubuh.

Tanda dan gejala pneumonia

Tanda dan gejala pneumonia bervariasi tergantung pada usia anak dan penyebab pneumonia. Anak-anak dengan pneumonia dapat memiliki satu atau lebih gejala berikut:

  • Demam tinggi
  • Pernapasan cepat dan/atau sulit bernapas – Ayah dan Bunda akan melihat anak terlihat berupaya keras untuk bernapas, dan Ayah dan Bunda mungkin melihat tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam atau lubang hidung kembang kempis saat bernapas, bayi yang lebih muda mungkin terlihat mengangguk anggukkan kepala saat bernapas (head bobbing)
  • Orang tua dapat mendeteksi adanya napas cepat pada anak dengan menghitung laju napas anak selama satu menit. Batasan napas cepat menurut usia anak adalah sebagai berikut:

o   Usia < 2 bulan: jika  laju napas 60x/menit atau lebih

o   Usia 2 - < 12 bulan: jika laju napas 50x/menit atau lebih

o   Usia 12-59 bulan: jika laju napas 40x/menit atau lebih

  • Batuk-batuk, berdahak ataupun kering.
  • Dapat disertai pilek.
  • Rewel atau tampak lemas kurang aktif dari biasanya
  • Tidak mau makan, minum sedikit
  • Rasa sakit di dada, terutama saat batuk
  • Sakit perut.
  • Napas megap-megap atau kebiruan pada bibir dan lidah, pada kondisi yang berat.

Kapan harus ke dokter

Apabila orang tua menemukan gejala awal pneumonia, segera bawa ke dokter di praktek pribadi, klinik, Puskesmas atau Rumah Sakit. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah anak mengalami pneumonia dan memberikan pengobatan yang adekuat. Dokter juga akan memeriksa kadar oksigen anak. Jika terjadi kekurangan oksigen (hipoksemia), anak perlu dirawat inap untuk mendapat terapi oksigen, pengobatan serta perawatan lainnya.

Pengobatan untuk pneumonia

Pneumonia bakteri

Jika pneumonia anak Ayah dan Bunda disebabkan oleh bakteri, mereka akan diberi resep antibiotik. Dalam kasus pneumonia bakteri ringan, obat ini dapat diminum di rumah. Anak-anak dengan pneumonia bakteri biasanya membaik dalam waktu 48 jam setelah memulai antibiotik. Sangat penting untuk menyelesaikan seluruh rangkaian antibiotik, bahkan jika anak Ayah dan Bunda terlihat sudah sehat. Perawatan akan berlanjut selama 3 hingga 7 hari. Anak Ayah dan Bunda mungkin terus batuk hingga tiga minggu setelah perawatan, tetapi ini tidak perlu dikhawatirkan jika mereka terlihat aktif dan sehat.

Anak-anak dengan gejala pneumonia berat akibat bakteri dapat dirawat di rumah sakit untuk antibiotik yang diberikan langsung ke pembuluh darah melalui infus (terapi intravena atau IV). Beberapa anak mungkin juga membutuhkan oksigen atau cairan ekstra.

Pneumonia viral

Pneumonia virus biasanya tidak separah pneumonia bakteri. Namun, pemulihan bisa lebih lambat, memakan waktu hingga empat minggu. Antibiotik tidak menyembuhkan virus dan tidak diberikan untuk pneumonia virus.

Perawatan di rumah

Setelah dokter mendiagnosis anak Ayah dan Bunda dengan pneumonia ringan, Ayah dan Bunda biasanya dapat merawatnya di rumah.

  • Anak akan membutuhkan banyak istirahat.
  • Penting untuk sering memberi anak cairan untuk mencegah dehidrasi. Tawarkan sedikit air, dan tawarkan bayi ASI atau susu formula lebih sering.
  • Sebagian besar anak-anak menolak untuk makan ketika mereka menderita pneumonia. Ini bukan masalah, selama mereka minum cairan. Tekstur makanan dapat diturunkan dibanding tekstur makanan biasanya untuk sementara waktu.
  • Ikuti instruksi dokter untuk memberikan antibiotik, jika sudah diresepkan.
  • Mungkin lebih nyaman bagi anak-anak yang lebih besar untuk tidur bersandar di beberapa bantal, daripada berbaring benar-benar rata.
  • Jika anak Ayah dan Bunda mengalami nyeri dada atau demam dan merasa kesakitan, mereka mungkin memerlukan pereda nyeri, seperti parasetamol atau ibuprofen. Jangan berikan ibuprofen kepada anak di bawah tiga bulan atau kepada anak yang mengalami dehidrasi. Jangan pernah memberikan aspirin kepada anak-anak.
  • Jangan berikan obat anti batuk. Mereka tidak membantu anak-anak dengan pneumonia.
  • Jangan biarkan siapapun merokok di rumah atau di sekitar anak.
  • Dokter akan memberitahu jika Ayah dan Bunda perlu kontrol ulang untuk meninjau pemulihan kondisi anak.

Ayah dan Bunda harus kembali menemui dokter umum jika anak Ayah dan Bunda menderita pneumonia dan:

  • Pernapasan anak tampak menjadi lebih sulit/berat, atau anak merintih ketika mereka bernapas
  • Anak menjadi lebih lemas atau mengantuk, atau sulit untuk dibangunkan
  • Anak mulai muntah dan tidak bisa minum banyak
  • Ayah dan Bunda khawatir tentang anak Ayah dan Bunda pada tahap apa pun selama sakit atau Ayah dan Bunda memiliki pertanyaan lain.

Poin-poin penting untuk diingat

  • Ayah dan Bunda harus membawa anak Ayah dan Bunda ke dokter jika Ayah dan Bunda melihat adanya gejala pneumonia.
  • Jika anak Ayah dan Bunda menderita pneumonia, mereka perlu istirahat dan minum sedikit cairan sesering mungkin untuk mencegah dehidrasi.
  • Sangat penting bagi anak Ayah dan Bunda untuk menyelesaikan antibiotik lengkap jika telah diresepkan oleh dokter.
  • Obat menekan refleks batuk tidak membantu anak-anak dengan pneumonia.
Ditulis Oleh:
UKK Respirologi IDAI
Bagikan Artikel
Ditulis Oleh:
UKK Respirologi IDAI
Bagikan Artikel

Dapatkan Informasi Terbaru

Berlangganan newsletter kami dan dapatkan informasi terbaru seputar
Anak Indonesia Sehat!

Berlangganan
Notifikasi
0 Comments
Paling Lama
Paling Baru
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar
Anak Indonesia Sehat
Situs ini dibuat untuk para orang tua sebagai wadah pendukung untuk terciptanya pertumbuhan dan perkembangan Anak Indonesia Sehat.
magnifiercrosschevron-down