Tuberkulosis pada Anak

Diperbarui 27/04/2022

Setiap tahun, kita memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) pada tanggal 24 Maret untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak tuberculosis (TBC) terhadap kesehatan, sosial hingga ekonomi, dan untuk meningkatkan upaya untuk mengakhiri TBC secara global. Pada 24 Maret tahun 1882, Dr Robert Koch menemukan bakteri penyebab TBC, sehingga diagnosis dan pengobatan penyakit TBC menjadi lebih diketahui, maka setiap tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Tuberkulosis Sedunia.

              Tuberkulosis tetap menjadi salah satu pembunuh menular paling mematikan di dunia hingga sekarang. Setiap hari, lebih dari 4.100 orang meninggal karena TBC dan hampir 28.000 orang jatuh sakit karena penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan ini.  Anak, terutama yang kontak dengan pasien TBC dewasa, berisiko tinggi untuk terinfeksi dan sakit TBC. Pada anak usia muda dan anak dengan daya tahan tubuh yang rendah, TBC bisa menimbulkan sakit berat bahkan kematian. Oleh karena itu para orang tua sebaiknya memahami apa dan bagaimana pengobatan serta pencegahan TBC pada anak.

Apa itu Tuberkulosis?

Tuberkulosis banyak dikenal dengan “flek”, merupakan penyakit menular akibat kuman TBC (Mycobacterium tuberculosis) yang dapat menyebar melalui percikan dahak dan ludah dari penderita TBC yang kemudian masuk ke saluran napas.

Apa semua anak akan sakit TBC setelah kuman TBC masuk ke saluran napas?

Tidak semua anak akan langsung sakit, bisa tetap sehat, mengalami infeksi laten TBC atau menjadi sakit TBC. Hal ini bergantung pada sistem pertahanan tubuh anak. Pertama, jika daya tahan tubuh sangat baik, seluruh kuman TBC dihilangkan dari tubuh kita, dan anak tersebut akan sehat. Kemungkinan kedua,  daya tahan tubuh cukup baik, tetapi tidak bisa menghilangkan kuman TBC dari tubuh. Kuman TBC ada di dalam tubuh kita, tetapi “dipagari” oleh sel-sel pertahanan tubuh, sehingga tidak menimbulkan penyakit. Kondisi ini disebut infeksi laten TBC, seorang anak terinfeksi tetapi tidak ada gejala sakit TBC. Kondisi ini seperti “orang tanpa gejala (OTG) pada COVID-19. Ketiga, sistem pertahanan tubuh tidak mampu melawan kuman TBC, sehingga menimbulkan gejala TBC, dan anak menjadi sakit TBC.

Apa gejala TBC pada anak ?

Tuberkulosis utamanya menyerang paru, tetapi bisa juga mengenai organ tubuh lain  yang disebut sebagai TBC ekstra paru. Organ tubuh yang bisa terkena TBC misalnya otak, tulang, kulit, hati, dan perut.

 Gejala TBC paru pada anak adalah:

  • Batuk lebih dari 2 minggu
  • Demam lebih dari 2 minggu
  • berat badan turun atau menetap selama 2 bulan berturut-turut yang tidak membaik dengan pemberian makan yang adekuat
  • Anak tidak seaktif biasanya.

Apa yang harus dilakukan jika anak menunjukkan gejala TBC?

Tetap tenang adalah kunci awal, dan bawa ke Dokter untuk diperiksa.

Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan apakah anak sati TBC atau tidak, antara lain dengan pemeriksaan uji tuberkulin (Mantoux test), IGRA, Foto Rontgen dada, dan pemeriksaan dahak.

Apakah TBC bisa sembuh?

TBC bisa disembuhkan dengan minum obat teratur dan tuntas. Teratur sesuai jadwal, tuntas sampai dinyatakan sembuh oleh Dokter. Jika tidak teratur atau tuntas, akan membuat kuman TBC kebal obat dan membuat pengobatan lebih lama dan sulit. Obat TBC diberikan selama 6 bulan, dan pada sakit TB berat, bisa diberikan selama 12 bulan. Obat TBC disediakan oleh pemerintah.

Bagaimana mencegah anak dari TBC ?

  • Rumah dan lingkungan yang bersih dan sehat
  • Perilaku hidup bersih dan sehat
  • Pemberian nutrisi yang adekuat
  • Vaksin BCG
  • Pemberian obat pencegahan TBC bagi anak yang terindikasi.

Jika anak kontak erat dengan pasien TBC, apa yang harus dilakukan ?

Anak terutama Balita, yang kontak erat dengan pasien TBC paru berisiko tinggi terinfeksi dan sakit TBC berat yang bisa menimbulkan kematian. Anak yang kontak erat dengan pasien TBC harus diperiksakan ke dokter untuk ditentukan apakah anak tersebut sakit TBC atau tidak. Jika sakit TBC, anak perlu minum obat TBC. Jika tidak sakit TBC, perlu minum obat pencegahan. Obat pencegahan dapat menghindarkan anak anda dari kondisi tersebut. Obat pencegahan yang diminum teratur dan tuntas dapat memberi perlindungan hingga 80 %.

Bagikan Artikel
Bagikan Artikel

Dapatkan Informasi Terbaru

Berlangganan newsletter kami dan dapatkan informasi terbaru seputar
Anak Indonesia Sehat!

Berlangganan
Notifikasi
0 Comments
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar
Anak Indonesia Sehat
Situs ini dibuat untuk para orang tua sebagai wadah pendukung untuk terciptanya pertumbuhan dan perkembangan Anak Indonesia Sehat.
magnifiercrosschevron-down