MPASI atau Makanan Pendamping ASI adalah makanan padat atau makanan cair selain ASI yang diberikan pada periode penyapihan di saat ASI saja tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisi untuk tumbuh kembang optimal.
Menurut WHO, ada 4 strategi pemberian MPASI yaitu:
Tepat waktu, berarti MPASI harus diberikan ketika ASI saja sudah tidak cukup lagi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, yaitu saat bayi berusia sekitar 6 bulan.
Adekuat, berarti MPASI harus dapat memenuhi kebutuhan makronutrien (karbohidrat, lemak, protein) serta mikronutrien (vitamin dan mineral).
Aman dan higienis, berarti proses persiapan, pembuatan, penyajian serta penyimpanan menggunakan cara, bahan dan alat yang aman serta higienis.
Diberikan dengan benar secara responsif, berarti MPASI diberikan mengikuti sinyal lapar dan kenyang bayi.
Pemberian MPASI yang berkualitas sangat penting untuk mencegah stunting.
Untuk mencegah stunting, MPASI harus mengandung sumber karbohidrat 35-55% dari total kebutuhan kalori, protein dengan memprioritaskan protein hewani 10-15%, sumber lemak 30-45%, serta sayur/buah sedikit saja sebagai pengenalan.
Protein hewani penting untuk mencegah stunting karena mengandung asam amino esensial yang lengkap dan berkualitas tinggi. Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat diproduksi tubuh sendiri sehingga sepenuhnya didapatkan dari makanan.
Penelitian menunjukkan anak stunting memiliki kadar asam amino esensial yang lebih rendah dibandingkan anak tidak stunting.
Studi lain menunjukkan konsumsi 1 sumber protein hewani rutin dapat menurunkan angka stunting 3,7%, konsumsi 2 sumber protein hewani rutin menurunkan angka stunting 5,7%, dan konsumsi 3 sumber protein hewani rutin menurunkan angka stunting hingga 6,1%.
Protein hewani tidak hanya efektif memperbaiki kualitas makanan tetapi juga status gizi, serta luaran kesehatan lain seperti pertumbuhan, fungsi kognitif, aktivitas fisik dan performa sekolah di negara berkembang.
Pastikan setiap kali makan, selalu ada sumber protein hewani untuk mencegah stunting.