Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang pasti sudah sangat sering Anda dengar. Ya, TBC termasuk salah satu penyakit infeksi bakteri yang menular, di mana bakteri ini memiliki kemampuan untuk menyerang berbagai organ tubuh, terutama paru-paru.
Faktanya, Indonesia sendiri berada pada posisi KEDUA (ke-2) dengan jumlah penderita TBC terbanyak di dunia setelah India. Tuberkulosis adalah penyakit yang sangat mematikan dan menakutkan. Apalagi anak-anak (0-14 tahun) merupakan kelompok yang berisiko tinggi untuk tertular dan menderita penyakit Tuberkulosis. Maka dari itu, untuk mengantisipasinya, pahami beberapa hal tentang TBC berikut ini.
Apa itu TUBERKULOSIS?
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium tuberculosis). Kuman tuberkulosis ini mampu menyerang berbagai organ manusia, terutama paru. Dahulu, kuman ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Robert Koch pada 24 Maret 1882, dan selanjutnya diperingati sebagai Hari TBC Dunia (HTBC).
Terus, Apakah TBC ini menular? Ya, TBC adalah penyakit menular yang masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di dunia. Menurut data WHO tahun 2021, kematian akibat TBC secara keseluruhan juga terbilang sangat tinggi, setidaknya 1,6 juta orang mati akibat TBC. Bahkan TBC sebagai penyakit menular paling mematikan pada urutan kedua (ke-2) di dunia setelah Covid-19.
Jadi, Bagaimanakah penularan Kuman TBC ini? Penularan utama berasal dari percik renik (droplets) yang keluar ketika seorang yang terinfeksi TBC batuk, bersin, bicara, tertawa atau bernyanyi. Orang yang berkontak erat dengan pasien TBC berisiko tinggi untuk tertular. Tuberkulosis terutama mengenai paru, namun kuman ini dapat juga menyerang organ tubuh lainnya di luar paru seperti otak, kulit, tulang, usus, ginjal, hati, dan lain-lain.
Apakah TBC pada anak bisa menular? Anak dengan sakit TBC ringan biasanya tidak menular. Tapi ada kondisi beberapa anak yang bisa menularkan TBC seperti: sakit TBC paru berat, hasil pemeriksaan dahak positif atau gambaran rontgen dada ada kelainan yang luas
Gejala TBC pada Anak
Perlu kita cermati apa saja gejala TBC pada Anak. Gejala TBC pada anak dapat berupa gejala umum atau sesuai organ terkait. Gejala umum sebagai berikut:
Gejala-gejala tersebut sering dianggap tidak khas karena juga dijumpai pada penyakit lain. Oleh karena itu, jika ditemukan gejala TBC ini pada anak Anda. Segera konsultasikan dengan Dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Diagnosis TBC pada Anak
Untuk menegakkan diagnosis TBC pada anak biasanya dokter akan melakukan beberapa tahapan pemeriksaan sesuai indikasi dari gejala TBC anak Anda. Adapun beberapa pemeriksaan yang umum dilakukan untuk pemeriksaan TBC paru pada anak:
Pengobatan TBC pada Anak
Meskipun TBC merupakan penyakit berpotensi menyababkan kematian, namun penyakit TBC bisa disembukan dengan minum obat teratur & tuntas. Pengobatan TBC anak terbagi menjadi dua (2) yaitu terapi (pengobatan) dan profilaksis (pengobatan pencegahan). Lama pengobatan TBC anak membutuhkan waktu 6-12 bulan tergantung dari berat atau ringannya penyakit. Obat TBC terdiri dari beberapa antibiotik yang khusus digunakan untuk mematikan infeksi bakteri TBC. Pengobatannya sendiri terdiri dari 2 tahap yaitu intensif dan lanjutan.
Jika obat TBC tidak diminum secara tuntas. Lantas, Apa akibatnya? Penyakit TBC bisa menjadi semakin berat, dan dapat menyebabkan kematian. Kuman TBC akan menjadi kebal terhadap obat, sehingga diperlukan obat lain yang lebih lama lagi dan lebih sulit pengobatannya.
Bagaimana jika anak kita ada kontak erat dengan orang sakit TBC? Segera bawa anak ke dokter! Anak yang kontak erat dengan pasien TBC paru dewasa rentan tertular infeksi TBC dan harus diperiksakan ke dokter untuk memastikan ada tidaknya sakit TBC. Jika anak didiagnosa sakit TBC segera diberikan obat TBC. Jika tidak sakit TBC, perlu diberi obat pencegahan.
Pencegahan Anak Terpapar TBC
Walaupun sakit TBC dapat disembuhkan, tapi upaya pencegahan dinilai lebih penting untuk memutus mata rantai penularan TBC. Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah anak kita terpapar TBC:
Sebagai langkah aktif menurunkan jumlah penderita TBC baik anak maupun dewasa, mari kita lakukan TOSS TBC (Temukan, Obati Sampai Sembuh) dengan cara:
Demikian penjelasan mengenai apa itu TBC, penyebab, gejala, sampai langkah pengobatan dan pencegahannya. Penyakit ini tidak bisa dianggap remeh, karena sampai saat ini TBC masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang tidak pernah selesai dari dulu.
Untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat dan tenaga kesehatan terhadap TBC. Setiap tanggal 24 Maret diperingati sebagai Hari TBC Dunia (HTBC) secara global, begitupun IDAI juga mengadakan kegiatan Pekan TBC Anak 2023 sebagai wadah untuk menyuseskan elminasi TBC Anak di Indonesia. Tahun 2030 ditargetkan Zero TBC Indonesia dalam rangka eliminasi TBC di Indonesia. Pastikan anak-anak Indonesia mendapatkan pengobatan dan pencegahan TBC yang benar!