Deteksi Dini Kelainan Jantung Bawaan

Diperbarui 09/09/2022

Dalam rangka peringatan World Heart Day 2022

Apakah seorang anak bisa menderita sakit jantung?
Seorang ibu menceritakan tentang anak keduanya (saat ini berusia 1 tahun) saat lahir ditolong bidan ditemukan kuku kaki dan tangan anaknya tampak biru. Namun, karena anaknya tampak baik-baik saja, saat kontrol kehamilan ke fetomaternal juga baik-baik saja, dan tidak ada riwayat sakit jantung dalam keluarga, maka kedua orang tua masih berpikir tidak ada masalah, apalagi bayinya saat itu baru selesai dilakukan cap kaki (yang kebetulan dengan warna biru juga). Pertumbuhan berat badan anak sampai usia 4 bulan masih mengikuti grafik normal. Setelah itu, berat badan anak mulai susah naik dan masuk dalam grafik gizi kurang. Akhirnya ibu membawa anaknya untuk konsultasi ke dokter untuk mencari penyebabnya. Ada yang bilang penyebabnya karena defisit kalori, cara menyusui yang kurang baik, tounge tie-nya harus diperbaiki, namun tidak menunjukkan kenaikan berat badan yang baik juga. Dari pemeriksaan dokter jantung anak, anaknya ditemukan adanya suatu bising jantung lalu dilakukan pemeriksaan ekokardiografi dan didiagnosa TAPVD (Total Anomalous Pulmonary Venous Drainage) dan disarankan untuk dilakukan koreksi jantung dengan cara operasi.

Apakah kelainan jantung bawaan itu?
Kelainan jantung bawaan adalah kelainan jantung akibat gangguan pertumbuhan dan perkembangan jantung pada masa janin yang terbawa sampai lahir. Saat usia kehamilan 7-8 minggu, jantung telah menjalankan fungsinya. Apabila terjadi gangguan proses pembentukan struktur jantung pada saat itu maka jantung yang terbentuk menjadi tidak sempurna. Gejala penyakit jantung bawaan dapat muncul pada saat bayi lahir atau kemudian hari bahkan saat dewasa dengan berbagai variasi keluhan. Angka kejadian kelainan jantung bawaan adalah sekitar 6-13 bayi tiap 100 kelahiran hidup (50.000 kasus baru setiap tahun).

Jadi apa penyebab kelainan jantung bawaan tersebut?
Sampai saat ini, 90% penyebabnya tidak diketahui, namun terdapat juga 7% faktor gizi dan lingkungan selama kehamilan dan 3% karena faktor genetik.

Apa saja gejala dan tanda dari suatu kelainan jantung bawaan?
Gejala yang bisa ditemukan yaitu malnutrisi/gagal tumbuh, asupan yang kurang, tampak lelah saat bernapas, sering menderita batuk pilek, dan mudah lelah saat beraktivitas (pada anak besar). Saat dilakukan pemeriksaan akan ditemukan takikardia (jantung berdebar), takipnea (napas yang cepat), retraksi (napas yang berat) dan hati teraba membesar. Saat dilakukan pemeriksaan rontgen dada, tampak jantung yang membesar (kardiomegali) dan corakan paru yang meningkat.

Apa itu sianosis sentral?
Sianosis sentral adalah penurunan saturasi oksigen dalam darah arteri. Perhatikan bagian lidah, gusi, dan mukosa mulut yang tampak biru (selain dari kuku jari tangan dan kaki). Pada keadaan anemia dengan saturasi oksigen diatas 85%, akan sulit untuk mendeteksi sianosis.
Untuk kasus ibu tersebut, deteksi dini pertama ditemukan dari grafik KMS yang tidak baik. Pada kelainan jantung yang ringan, pengaruh tumbuh kembangnya sedikit, sedangkan pada kelainan jantung sedang dan berat, akan terjadi malnutrisi saat berusia 4-36 bulan. Untuk keluhan kuku kaki dan tangan yang biru, dapat dilakukan pemeriksaan skrining dengan pulse oksimetri dengan target saturasi oksigennya diatas 95%.

Apakah cara tepat untuk mendeteksinya?
Adanya suatu bising jantung dapat menentukan kemungkinan terdapat kelainan jantung bawaan. Namun, tidak ditemukan adanya bising jantung juga belum tentu menyingkirkan kemungkinan kelainan jantung bawaan. Penegakan diagnosis memerlukan cardiac imaging (penggambaran bentuk jantung) yang baik. Ekokardiografi adalah metode pemeriksaan non-invasif yang sangat berguna untuk memastikan bentuk jantung dan fungsinya.

Apa saja variasi kelainan jantung bawaan?
Ada yang asianosis (tidak tampak biru) pada penyakit jantung PDA, ASD dan VSD. Ada juga yang sianosis (tampak biru) yang ditemukan pada penyakit jantung TGA, TOF, TAPVD, Trunkus Arteriosus, dll. Variasi kelainan jantung bawaan ini dapat ditegakkan dengan pemeriksaan ekokardiografi.

Perjalanan penyakit jantung bawaan tidak dapat diduga.
Pada kasus ibu tersebut, anaknya muncul sesak di kemudian hari karena terjadi komplikasi hipertensi paru (tekanan paru yang tinggi). Kondisi ini dapat mengancam nyawa karena saturasi oksigen semakin turun. Oleh dokter disarankan untuk dilakukan tindakan operasi emergensi.

Bagaimana prinsip tatalaksana penyakit jantung bawaan?
Ada 3 prinsip tatalaksananya, yaitu konservatif (menggunakan obat-obatan), paliatif (tindakan invasif sementara untuk mengatasi keluhan/gejala yang tidak dapat diatasi dengan obat-obatan), dan definitif (tindakan akhir untuk memperbaiki kelainan anatomi/struktur jantung). Ketiga prinsip tersebut dilakukan tergantung dari berbagai faktor yang ditemukan. Namun demikian, peran serta orang tua/ keluarga sangat dibutuhkan dalam penanganan penyakit jantung bawaan.

Daftar Pustaka:
Referensi: Daymont C, Neal A, Prosnitz A, Cohen MS. Growth in chldren with CHD. Pediatrics 2013;131:e236-e42
Ditulis Oleh:
dr. Nuvi Nusarintowati, Sp.A(K)
dr. Ulfah Mashfufah
Bagikan Artikel
Ditulis Oleh:
dr. Nuvi Nusarintowati, Sp.A(K)
dr. Ulfah Mashfufah
Bagikan Artikel

Dapatkan Informasi Terbaru

Berlangganan newsletter kami dan dapatkan informasi terbaru seputar
Anak Indonesia Sehat!

Berlangganan
Notifikasi
0 Comments
Paling Lama
Paling Baru
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar
Anak Indonesia Sehat
Situs ini dibuat untuk para orang tua sebagai wadah pendukung untuk terciptanya pertumbuhan dan perkembangan Anak Indonesia Sehat.
magnifiercrosschevron-down