Apa itu penyakit rematik?
Penyakit rematik merupakan penyakit autoimun yang ditandai dengan peradangan kronik yang melibatkan tulang, sendi dan otot. Walaupun umumnya ditemukan pada orang dewasa, penyakit ini dapat juga terjadi pada anak-anak. Kondisi ini bisa merupakan gejala yang berdiri sendiri yang hanya melibatkan murni sendi dan otot saja. Akan tetapi, bisa juga merupakan bagian dari penyakit sistemik yang lain.
Berapa banyak kejadian penyakit rematik pada anak?
Penyakit rematik bisa terjadi di semua usia baik pada dewasa maupun pada anak-anak. Penyakit rematik pada anak bisa terjadi pada satu dari 1000 anak dan sering terjadi pada anak perempuan dibandingkan lelaki dengan perbandingan 3-6 : 1.
Apa gejala yang timbul pada penyakit rematik pada anak?
Gejala penyakit rematik bermacam-macam; dari persendian dan dapat juga gejala diluar (selain) persendian. Gejala persendian yang dapat timbul adalah peradangan sendi yang ditunjukkan dengan gejala:
Adanya gejala di luar sendi menunjukkan kemungkinan adanya keterlibatan sistemik.
Contoh dari gejala diluar sendi adalah:
Penyakit apa saja yang bisa berhubungan dengan penyakit rematik pada anak ?
Penyakit rematik ini bisa merupakan gejala yang hanya melibatkan tulang, sendi dan otot saja tetapi bisa merupakan bagian dari penyakit sistemik lain. Penyakit rematik anak yang hanya melibatkan sendi dan otot saja contohnya adalah artritis idiopatik juvenil (AIJ). Penyakit peradangan sistemik yang bisa melibatkan juga peradangan pada sendi dan otot misalnya lupus eritematosus sistemik (LES), dermatomiositis juvenil (DMJ), penyakit Kawasaki, skleroderma, fibromialgia, demam rematik akut dan penyakit inflamasi lainnya. Gangguan sistemik ini tidak hanya melibatkan sendi dan otot saja, tetapi bisa memengaruhi berbagai organ penting lainnya, seperti kulit, ginjal, jantung, usus, otak, dan mata.
Apa penyebab penyakit rematik pada anak?
Penyebab pasti sebagian besar penyakit rematik pada anak belum diketahui secara pasti, tetapi penyakit ini diduga ada keterlibatan banyak faktor meliputi peranan genetik tertentu, peranan sistem imun, lingkungan, infeksi bakteri atau virus tertentu, serta pengaruh hormon.
Siapa saja yang berisiko terkena penyakit rematik pada anak?
Penyakit rematik pada anak bisa mengenai semua tingkat usia dan berbagai etnis atau ras. Tetapi beberapa faktor tertentu yang bisa menjadi faktor risiko ;
Bila saya curiga anak saya sakit rematik apa yang harus dilakukan?
Bila ada kecurigaan ke arah penyakit rematik atau anak menunjukkan gejala penyakit rematik maka segeralah bawa anak anda untuk diperiksa oleh dokter. Apabila anak anda mengalami nyeri sendi atau berjalan pincang, tidak disarankan untuk diurut-urut karena ditakutkan terjadi perdarahan, trauma pada otot dan jaringan lunak sekitar. Untuk meredakan nyeri sementara anak dapat diberikan parasetamol atau obat-obatan anti radang lainnya sesuai dengan petunjuk dokter.
Bagaimana pengobatan penyakit rematik pada anak ? Apakah pengobatan akan seumur hidup?
Pengobatan penyakit rematik akan berbeda tergantung jenis penyakit rematik yang diderita. Tujuan pengobatan penyakit rematik pada anak antara lain: mengatasi nyeri dan peradangan, menjaga fungsi sendi, mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak serta memperbaiki kualitas hidup.
Bila ini merupakan bagian dari penyakit sistemik lainnya, tatalaksana yang dilakukan akan mengikuti pengobatan pada penyakit dasarnya. Pengobatan penyakit rematik pada anak meliputi tatalaksana dengan pemberian obat, fisioterapi (rehabilitasi) ataupun tatalaksana bedah (apabila sudah terjadi kerusakan berat pada sendi).
Penyakit rematik pada pada anak dapat mengalami kondisi dimana anak tidak menunjukkan gejala setelah mendapat pengobatan atau dikenal dengan istilah remisi, tetapi dapat juga menetap sampai dewasa bahkan seumur hidup. Pada kasus tertentu obat-obatan dihentikan satu tahun setelah bebas gejala/ remisi klinis. Namun pada kasus yang lain yang lebih berat, pengobatan bisa diberikan dalam jangka waktu panjang bahkan dilanjutkan sampai pasien dewasa.
Apa ada makanan tertentu yang harus dihindari pada penyakit rematik anak?
Tidak ada pertimbangan atau diet khusus yang harus diberikan pada anak dengan penyakit rematik. Penting untuk diingat bahwa anak-anak masih membutuhkan nutrisi yang seimbang untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal sehingga semua makanan sehat dan bergizi dengan nilai kecukupan gizi yang baik dapat diberikan.
Bila pada kondisi khusus anak terpaksa harus diberikan obat yang mengandung steroid, konsumsi garam yang berlebihan harus dihindari, karena berisko menaikkan tekanan darah. Selebihnya, makan dengan gizi seimbang dan sehat dapat diberikan pada anak. Garam dan gula dapat diberikan secukupnya sesuai dengan penerapan hidup sehat.
Kompilkasi apa saja yang bisa terjadi pada penyakit rematik pada anak ?
Komplikasi yang ditimbulkan penyakit rematik dapat berasal dari penyakitnya sendiri dapat pula akibat efek samping penggunaan obat yang dipakai. Komplikasi ini dapat berupa kerusakan pada persendian dan tulang yang akan mengakibatkan:
Akibat dari komplikasi ini akan mengganggu pergerakan, aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup penderita serta adanya gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
Adanya gangguan psikis (mental) dan sosial merupakan masalah yang tak kalah penting. Anak sering merasa minder dan tidak percaya diri karena kondisi penyakitnya tersebut, dan anak sering membatasi interaksi dengan lingkungan dan pergaulan sekitarnya.
Tiga puluh tahun terakhir terdapat kemajuan sangat pesat dalam hal tatalaksana penyakit rematik anak seiring dengan banyaknya penelitian tentang pengobatan penyakit rematik anak. Sebelumnya, tidak banyak pilihan terapi yang dapat digunakan sehingga anak dengan penyakit rematik sangat menderita akibat nyeri dan kerusakan sendi yang menyebabkan kecacatan seumur hidup. Adanya kemajuan dalam pengobatan berdampak makin meningkatnya angka remisi sehingga mampu menekan kerusakan permanen yang terjadi.
Pediatric Rheumatologists European Society (PRES) dan European Network for Children with Arthritis (ENCA) berkolaborasi menetapkan hari penyakit rematik anak sedunia yang diperingati setiap tanggal 18 Maret. Peringatan hari rematik anak ini bertujuan meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran bukan hanya dari para dokter dan praktisi kesehatan lainnya namun juga para orang tua bahwa penyakit rematik dapat terjadi pada anak. Adanya kewaspadaan dini ini diharapkan anak yang menderita penyakit rematik dapat didiagnosis lebih dini sehingga tatalaksana yang dilakukan juga lebih awal agar tidak terjadi kerusakan permanen pada muskuloskeletal dan organ penting lainnya.
Referensi:
Kontibutor:
dr. Edy Novery, Sp.A, M.Kes
Reviewer:
dr. R.A. Myrna Alia, SpA(K) MKes
dr. Dina Muktiarti, SpA(K)