Jumbo adalah film animasi karya anak bangsa yang mengisahkan Don, seorang anak laki-laki yang ingin mementaskan pertunjukan dari buku dongeng peninggalan orang tuanya. Namun, jalannya tidak selalu mulus, ia kerap diremehkan dan menjadi bahan ejekan. Beruntung, Don tidak sendiri, dengan dukungan dari sahabat-sahabatnya, Nurman dan Mae, serta sang Oma yang selalu setia mendampingi, ia terus melangkah. Petualangan mereka semakin seru ketika bertemu Meri, seorang anak dari dunia lain yang sedang mencari orang tuanya. Bersama-sama, mereka menghadapi perjalanan penuh makna tentang kepercayaan diri, keberanian, serta arti persahabatan.
Film ini menyampaikan pesan moral yang kuat dengan cara yang ringan dan menyentuh. Salah satu nilai utama yang diangkat adalah pentingnya belajar mendengar. Di tengah dunia yang semakin bising oleh opini dan ego, Jumbo hadir sebagai pengingat bahwa menjadi pendengar juga merupakan bentuk keberanian dan kasih sayang. Salah satu pesan dalam cerita “kita jangan hanya mau berbicara tapi harus belajar mendengar”, terdengar sederhana namun sarat makna, bukan hanya bagi anak-anak, tapi juga orang dewasa yang sering lupa pentingnya hadir untuk orang lain.
Anak-anak juga diajak memahami pentingnya batasan pribadi dan persetujuan, salah satunya melalui adegan menyentuh saat seorang karakter berkata, “jangan pegang-pegang, izin dulu.” Pesan sederhana ini menjadi langkah awal untuk mengenalkan konsep privasi dan rasa hormat terhadap orang lain. Nilai edukatif lain yang tak kalah penting adalah makna kontribusi. Ketika Don berkata, “Kali ini Don nggak tampil, cuma bantuin pertunjukan saja”, kita diajak menyadari bahwa dukungan dari balik layar pun adalah bentuk kasih sayang yang tulus dan peran yang sangat berarti dan layak dihargai.
Secara visual, Jumbo tampil memukau. Animasi yang halus, berwarna cerah, dan penuh kehangatan berhasil membangun suasana sentimental yang dapat dinikmati semua usia. Ilustrasi dari buku dongeng peninggalan orang tua Don menjadi salah satu elemen paling menyentuh, menyampaikan rasa kasih sayang tanpa perlu kata-kata. Kualitas animasinya pun tak kalah dengan film animasi Hollywood, membuktikan bahwa karya anak bangsa mampu menghadirkan tontonan yang menginspirasi. Anak-anak akan dibuat tertawa, terkesima, dan belajar, sementara orang dewasa bisa tersentil oleh pesan-pesan sederhana namun dalam.
Alur cerita disusun dengan ritme yang pas dan bertahap, membuat anak-anak mudah mengikutinya sekaligus memberi ruang untuk mengasah pemahaman naratif, mengenali emosi, dan menumbuhkan empati.
Secara keseluruhan, Jumbo menunjukkan bahwa kualitas animasi Indonesia semakin berkembang, bukan hanya dari segi visual, tetapi juga dalam kedalaman cerita dan pesan emosional yang disampaikan. Film ini cocok ditonton bersama keluarga. Untuk penonton anak-anak, pendampingan orang tua tetap disarankan agar nilai-nilai seperti keberanian, percaya diri, empati, pentingnya mendengarkan, dan saling menghargai dapat terserap lebih baik. Film Jumbo bukan sekadar tontonan, tapi ruang belajar bersama yang penuh makna dan layak diapresiasi.
Add your first comment to this post