Pertama, tentu saja adalah faktor genetik yang menyumbang peranan 50% hingga 60%. Jadi ketika si ayah dan si ibu bertubuh tinggi, besar kemungkinan si anak juga akan memiliki tubuh yang tinggi.
Kedua, adalah nutrisi dan hormonal. Jika nutrisi bagus dan perkembangan hormonal bagus, maka pertumbuhan tinggi badan anak akan maksimal. Sebaliknya, jika anak kurang salah satu asupan nutrisi seperti zat besi atau kalsium, maka pertumbuhan tulang dan ototnya juga akan terganggu.
Ketiga, adalah masalah lingkungan, dalam hal ini asah asih asuh. Anak yang dibiarkan minim aktivitas fisik, biasanya pertumbuhan tulang dan ototnya tak akan maksimal. Karena pertumbuhan tinggi badan tak hanya menyangkut soal tulang saja, namun juga otot dan jaringan ikat. Ketiganya bisa tumbuh maksimal jika dirangsang dengan nutrisi dan aktivitas fisik.
Keempat, tinggi badan anak juga dipengaruhi oleh penyakit-penyakit kronis yang menyerang anak di usia batita lebih dari 6 bulan lamanya. Penyakit kronis di sini bisa berupa TBC, penyakit jantung bawaan, dan masih banyak lagi.