Penyakit Jantung Bawaan pada Anak

Diperbarui 27/04/2022

Definisi (pengertian):

Penyakit jantung bawaan (PJB) pada anak adalah kelainan anatomi pada jantung yang dibawa sejak dalam kandungan, jadi bayi terlahir sudah dengan kelainan jantung.

Penyebab penyakit jantung bawaan ini multifaktor, dibagi 2 kelompok, yaitu endogen dan eksogen. Endogen merupakan faktor genetik, sebagai contoh ada keluarga dengan riwayat PJB, atau ada sindrom tertentu yang bersifat genetik. Sedangkan eksogen adalah faktor lingkungan, yaitu hal-hal yang dapat mempengaruhi (mengganggu) pada saat trimester pertama kehamilan. Sebagai contoh : riwayat perdarahan, trauma, asupan gizi ibu yang kurang memadai, usia ibu saat hamil (kurang dari 20 tahun, atau lebih dari 35 tahun), penyakit ibu: diabetes melitus, hipertensi, asma; terpapar oleh zat kimia seperti pewarna / pengawet makanan, asap rokok, radiasi;  jarak kelahiran, jumlah anak; infeksi oleh: toxoplasma, sitomegalo virus, rubela, herpes, dan sifilis.

Secara klinis tampilan bayi baru lahir dengan PJB dibagi dua yaitu biru (sianosis) dan tidak biru (asianosis). Pada umumnya yang biru merupakan PJB yang kompleks, artinya kelainannnya tidak hanya satu macam. Dari gejalanya dibagi menjadi 2 kelompok yaitu yang menimbulkan masalah pada saat baru lahir, disebut PJB kritis, kelompok ini memerlukan tindakan segera, karena bila tidak bayi akan meninggal. Kelompok kedua adalah kelompok yang tidak menimbulkan masalah pada saat baru lahir, artinya tindakannnya bisa ditunda, mungkin dalam waktu 6 bulan , 1 tahun, 2 tahun atau usia pra sekolah.

Bayi dengan PJB kritis dapat memberikan gejala: biru (sianosis) pada mukosa bibir, kuku, atau gejala sesak nafas, sulit menetek, renjatan (syok), atau terdengar bising jantung. Tindakan sebagai pertolongan diberikan sebelum bayi berusia 1 bulan. Sebagai salah satu contoh adalah transposisi arteri besar (letak pembuluh darah besar terbalik).

Sebagai upaya pecegahan sebaiknya kehamilan memang direncanakan, melakukan screening sebelum hamil, juga mengatur jarak dan jumlah kelahiran. 

Dan melakukan pemeriksaan secara rutin pada saat hamil ke fasilitas kesehatan, sehingga bila diduga ada kelainan akan dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai.

Bagikan Artikel
Bagikan Artikel

Dapatkan Informasi Terbaru

Berlangganan newsletter kami dan dapatkan informasi terbaru seputar
Anak Indonesia Sehat!

Berlangganan
Notifikasi
0 Comments
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar
Anak Indonesia Sehat
Situs ini dibuat untuk para orang tua sebagai wadah pendukung untuk terciptanya pertumbuhan dan perkembangan Anak Indonesia Sehat.
magnifiercrosschevron-down