Pemantauan tumbuh kembang anak pada 1.000 hari pertama kehidupan sangat penting mengingat pesatnya pertumbuhan dan perkembangan pada usia ini. Yang disebut 1.000 hari pertama kehidupan yaitu mulai dari saat pembuahan di dalam rahim ibu sampai anak berusia 2 tahun. Coba perhatikan anak usia 2 tahun tinggi badannya sudah mencapai setengah dari tinggi orang dewasa, dan perkembangan otaknya sudah mencapai 80% dari otak dewasa.
Tumbuh / pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik. Anak menjadi bertambah berat dan tinggi. Kembang / perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh menjadi lebih kompleks, contohnya kemampuan bayi bertambah dari berguling menjadi duduk, berdiri, dan berjalan. Kemampuan ini harus sesuai dengan umurnya, disebut tonggak perkembangan anak.
Perkembangan otak yang sangat pesat pada usia di bawah 2 tahun ini disebut periode kritis perkembangan, dan merupakan waktu yang tepat untuk melakukan pemulihan, bila ada gangguan perkembangan. Menurut penelitian, ternyata angka kejadian gangguan tumbuh kembang anak cukup tinggi. Riset Kesehatan Dasar 2013 menyebutkan angka kejadian anak pendek akibat masalah gizi di Indonesia sebesar 37,2 %, dan tentunya gangguan pertumbuhan ini akan mengganggu perkembangannya. Karena itulah penting orangtua memantau tumbuh kembang anaknya terutama untuk anak di bawah usia 2 tahun.
Pemantauan tumbuh kembang, adalah suatu kegiatan untuk menemukan secara dini :
Semua ini tujuannya agar orangtua dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak dan menemukan secara dini gangguan tumbuh kembang sehingga dapat ditindaklanjuti segera agar hasilnya lebih baik.
Untuk skrining pertumbuhan dilakukan dengan menimbang berat badan, mengukur panjang / tinggi badan dan lingkar kepala, dan kemudian diplotkan ke dalam kurva pertumbuhan yang sesuai untuk umur dan jenis kelamin yang ada dibuku kesehatan anak.
Untuk skrining perkembangan dapat dilakukan dengan pengamatan langsung pada bayi/anak oleh petugas kesehatatan dan juga menggunakan kuesioner / lembar jawaban pertanyaan yang dijawab oleh orangtua atau menggunakan buku kesehatan Ibu dan Anak.
Orangtua juga dapat memantau kurva pertumbuhan dan tonggak perkembangan anak yang ada di aplikasi Prima IDAI yang dapat diunduh di ponsel pintar.
Siapa yang dipantau dan dimana ?
Bayi “risiko tinggi” adalah bayi yang dalam perkembangannya masih normal tetapi dapat terjadi gangguan perkembangan. Contoh bayi risiko tinggi yaitu bayi-bayi yang mempunyai riwayat lahir kurang bulan, berat lahir rendah, bayi baru lahir yang mengalami infeksi, penurunan kadar gula darah, sindroma sesak napas, atau kejang.
Bila bayi/anak dinyatakan normal, tetap masih diperlukan skrining perkembangan karena tumbuh kembang anak merupakan suatu proses yang masih terus berlangsung dan dalam perjalanannya dapat mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
Skrining / pemantauan tumbuh kembang untuk bayi dianjurkan tiap bulan, Anak usia 12 sampai 24 bulan dianjurkan tiap 3 bulan, dan anak usia 24 bulan sampai 72 bulan dianjurkan tiap 6 bulan.
Apa yang perlu dilakukan orangtua untuk mencegah gangguan pertumbuhan dan perkembangan?
Kebutuhan dasar anak harus dipenuhi yaitu : Asuh, Asih, Asah