Dampak Jangka Panjang Keterlambatan atau Gangguan Bicara-Bahasa

Diperbarui 06/11/2021

Keterlambatan atau gangguan bicara dan bahasa, dapat berakibat amat besar pada aspek kehidupan seorang anak, disamping itu juga dapat berdampak jangka panjang; pernyataan ini dapat menimbulkan kekhawatiran orangtua yang mempunyai anak dengan riwayat keterlambatan bicara,  atau bahkan ada orangtua yang sulit menerima keadaan ini, namun hal ini perlu diketahui oleh orangtua atau guru agar dapat memantau terus perkembangan seorang anak.

Keterlambatan atau gangguan bicara dan bahasa kini semakin banyak dijumpai, angka resmi untuk gangguan ini belum ada, di Jakarta diperkirakan 21%. Karenanya, orangtua harus waspada akan perkembangan bicara anaknya (lihat keterlambatan bicara IDAI) mengingat bila keterlambatan ini tidak ditangani secara dini, akan berakibat terjadi gangguan kecerdasan dan perilaku.

Dampak jangka panjang keterlambatan bicara:

  1. Gangguan bahasa berpengaruh pada luaran akademik dan pekerjaan

Kesulitan belajar

  • Kesulitan pemahaman, mengakibatkan anak sangat rentan dalam kaitannya dengan pendidikan (Hooper dkk.,2003)
  • Gangguan bahasa (dibandingkan gangguan bicara) sejak dini (Batita) jelas berhubungan dengan kesulitan melanjutkan sekolah sampai dewasa (Young dkk.,2002)
  • Anak dengan gangguan bahasa berisiko untuk mempunyai masalah membaca dan perilaku, apalagi gangguan perilaku ini berhubungan dengan ketidakmampuan anak untuk membaca (Tomblin dkk.,2000)
  • Penurunan berbahasa yang bermakna secara klinis terdapat pada 50% remaja dengan perilaku menantang dan ada hubungan antara kemampuan berbahasa lisan pada awal kehidupan dengan risiko terjadinya perilaku menantang pada remaja (Snow and Powell, 2011)
  1. Gangguan bahasa berhubungan dengan peningkatan risiko ansietas sosial
  • Remaja dengan gangguan perkembangan bahasa mempunyai kadar kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan rekannya yang normal (Wadman dkk., 2011)
  • Anak dengan gangguan perkembangan bahasa mempunyai peluang lebih besar untuk mengalami ketakutan berlebihan saat sosialisasi di usia 19 tahun dan gejala kecemasan akibat kegiatan bersosialisasi di usia 31 tahun (Brownlie dkk., 2016)
  1. Gangguan bahasa berdampak pada partisipasi sosial
  • Anak dengan gangguan bahasa mempunyai kualitas persahabatan dan partisipasi aktivitas sosial yang lebih rendah dibandingkan anak dengan perkembangan normal (Durkin dan Conti-Ramsden, 2007)
  • Masalah dengan teman sebaya diteliti selama lebih dari 9 tahun pada 171 anak berusia 7-16 tahun dengan riwayat gangguan bahasa, anak dengan gangguan bahasa lebih berisiko menunjukkan kesulitan hubungan dengan teman sebaya ( Mok dkk., 2014)
  1. Gangguan bahasa tidak menghilang ketika anak disekolahkan
  • Gangguan bicara dan bahasa yang diidentifiasi saat usia 5 tahun, 72% tetap mengalami gangguan di usia 12 tahun.
  • Penelitian pada remaja yang diidentifikasi mempunyai gangguan bahasa yang disebut specific language impairment saat usia 5 tahun dan dipantau saat usia 12 dan 19 tahun, ditemukan masih terdapat kesulitan komunikasi yang tinggi pada anak dengan riwayat gangguan bahasa tersebut (Johnson dkk.,1999)

Kesimpulan

  • Orangtua harus tetap memperhatikan perkembangan anak dengan riwayat terlambat bicara, walaupun anaknya sudah dapat berkomunikasi dengan baik setelah dilakukan terapi wicara. Perkembangan yang perlu dipantau orangtua seperti prestasi akademik anak, terutama yang berhubungan dengan membaca, menulis, memahami kalimat, dan perkembangan emosi, perilaku anak dan hubungan anak dengan teman sebayanya.
  • Orangtua perlu mengetahui tonggak perkembangan bicara anak, agar penanganan kasus terlambat bicara dapat dilakukan sedini mungkin, dan penanganan sebaiknya dikonsultasikan dulu ke dokter tumbuh kembang anak, bukan hanya terbatas pada menyekolahkan anak saja.
  • Orangtua perlu membawa anaknya ke Puskesmas untuk pemeriksaan skrining, terutama untuk anak usia dibawah 2 tahun, untuk mengetahui apakah perkembangan anaknya sudah sesuai dengan umurnya, atau ada penyimpangan perkembangan sehingga perlu konsultasi lanjutan.
Daftar Pustaka:
Fadlyana E, Suryawan A. Perkembangan bicara-bahasa, penentu kecerdasan dan perilaku anak
Lihat Sumber
Hooper SJ, Roberts JE, Zeisel SA, Poe M. Core language predictors of behavioural functioning in early elementary school children: concurrent and longitudinal findings. Behavioral Disorders 2003;29:10-21. Dalam: Clinical pediatric. The long-term impact of early speech, language and communication difficulties
Lihat Sumber
Young AR, Beitchman JH, Johnson C, Douglas L, Atkinson L, Escobar M, et al. Young adult academic outcomes in a longitudinal sample of early identified language impaired and control children. Journal of Child Psychology and Psychiatry 2002; 43: 635-45. Dalam: Clinical pediatric. The long-term impact of early speech, language and communication difficulties
Lihat Sumber
Tomblin JB, Zhang X, Buckwalter P, Catts H. The association of reading disability, behavioural disorders and language impairment among second-grade children. Journal of child psychology and psychiatry 2000; 41:473-82. Dalam: Clinical pediatric. The long-term impact of early speech, language and communication difficulties
Lihat Sumber
Snow P, Powell M. Oral language skills and the incarcerated young offender- links with patterns of offending and early life risk. Lost for words, lost for life conference, London, 2011
Lihat Sumber
Snow P, Powell M. Youth in(justice): oral language competence in early life and risk for engagement in antisocial behaviour in adolescence. Trends & issues in crime and criminal justice 2012; 435:1-6
Lihat Sumber
Wadman R, Botting N, Durkin K, Conti-Ramsden G. Changes in emotional health symptoms in adolescents with specific language impairment. International Journal of Language and Communication Disorders
Lihat Sumber
Brownlie EB, Bao L, Beitchman J. Childhood language disorder and social anxiety in early adulthood. Journal of Abnormal Psychology 2016;44: 1061-70
Lihat Sumber
Durkin K, Conti-Ramsden G. Language, social behaviour, and the quality of friendships in adolescents with and without a history of specific language impairment. Child Development 2007;78: 1441-57
Lihat Sumber
Mok PLH, Pickles A, Durkin K, Conti-Ramsden G. Longitudinal trajectories of peer relations in children with specific language impairment. Journal Child Psychology Psychiatry 2014; 55: 516-527
Lihat Sumber
Beitchman JH, Brownlie EB, Inglis A, Wild J, Matthew R, Schachter D, et al. Seven year follow up of speeh/language impaired and control children: speech/language stability and outcome. Journal of the American Academy of Child and Adolescent Psychiatry 1996; 35: 815-25. Dalam: Clinical pediatric. The long-term impact of early speech, language and communication difficulties
Lihat Sumber
Johnson C, Beitchman JH, Young AR, Escobar M, Atkinson L, Wilson B, et al. Fourteen year follow up of children with and without speech/language impairments: speech/language stability and outcomes. Journal of Speech, Language and Hearing Research 1999; 42: 744-60. Dalam: Clinical pediatric. The long-term impact of early speech, language and communication difficulties
Lihat Sumber
Ditulis Oleh:
Dr. Jenni K Dahlia, Sp.A
Ditinjau Oleh:
Dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A(K)
Bagikan Artikel
Ditulis Oleh:
Dr. Jenni K Dahlia, Sp.A
Ditinjau Oleh:
Dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A(K)
Bagikan Artikel

Dapatkan Informasi Terbaru

Berlangganan newsletter kami dan dapatkan informasi terbaru seputar
Anak Indonesia Sehat!

Berlangganan
Notifikasi
0 Comments
Paling Lama
Paling Baru
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar
Anak Indonesia Sehat
Situs ini dibuat untuk para orang tua sebagai wadah pendukung untuk terciptanya pertumbuhan dan perkembangan Anak Indonesia Sehat.
magnifiercrosschevron-down