Pemberian ASI saja pada bayi berusia 6 bulan atau lebih, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Bayi membutuhkan makanan pendamping ASI (MPASI) untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal.
Berbagai macam menu makanan pendamping ASI telah disebarluaskan untuk membantu para ibu yang bingung memilih menu makanan pertama anak mereka. Informasi ini dapat ditemukan dalam berbagai buku kesehatan anak, blog di internet, dan perkumpulan seminat di media sosial. Informasi yang banyak ini dapat menyebabkan salah persepsi dari para ibu bila tidak mendapatkan informasi dari sumber yang dipercaya.
Kesalahan yang sering ditemukan adalah persepsi keliru tentang buruknya MPASI komersial. MPASI komersial dianggap berbahaya karena kandungannya yang tidak organik, vitamin dan mineral yang bukan berasal dari bahan alami dan adanya pengawet yang berbahaya bagi kesehatan bayi. Hal ini menyebabkan banyak ibu yang tidak bisa masak atau ibu bekerja memilih membeli bubur bayi sehat yang banyak dijual di pasaran.
Tujuan utama pemberian MPASI adalah untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi pada bayi. Zat gizi terdiri dari makronutrien seperti karbohidrat, protein dan lemak, serta mikronutrien seperti vitamin dan mineral. Mikronutrein seperti besi, seng, kalsium, tembaga dan yodium sangat berperan dalam perkembangan otak (kecerdasan), daya tahan tubuh, serta penambahan berat dan tinggi bayi harus didapatkan dalam jumlah cukup di dalam MPASI.
MPASI komersial dibuat berdasarkan ketentuan khusus yang ditetapkan oleh lembaga kesehatan dunia (WHO). Ketentuan ini meliputi standar keamanan, higienitas dan kandungan nutrisinya. MPASI komersial mengandung zat pengawet yang aman bagi bayi, dibuat dengan steril, dan memiliki kandungan makro dan mikronutrien yang sesuai kebutuhan nutrisi bayi.
Manfaat dari MPASI komersial bisa dilihat dari ilustrasi berikut. Bayi berusia 6 bulan atau lebih memiliki kebutuhan asupan zat besi 11 mg/hari. ASI hanya mensuplai zat besi sekitar 2 mg sisanya harus didapatkan dari MPASI. Makanan yang mengandung zat besi tinggi contohnya daging sapi, hati sapi atau ayam, dan ikan. Bayi harus mengkonsumsi sekitar 400 g daging sapi per hari untuk memenuhi kebutuhan zat besi harian. Hal ini tentunya sangat sulit dilakukan karena kapasitas lambung bayi yang kecil disertai kemampuan ekonomi masyarakat yang tidak memadai. Oleh karena itu, dibutuhkan makanan yang difortifikasi kandungan vitamin dan mineralnya yaitu MPASI komersial atau susu formula.
Bubur bayi sehat yang banyak dijual di pasaran memang dibuat dari bahan organik, namun apakah proses pembuatannya bersih dan higienis tidak ada yang bisa menjamin. Kandungan makro dan mikronutriennya juga tidak terstandar sehingga penulis tidak bisa menentukan apakah kandungannya cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan bayi. Oleh karena itu para ibu harus cermat dalam memilih bubur bayi sehat agar bayi tetap mendapat kandungan nutrisi yang baik.
MPASI buatan sendiri di rumah tetap merupakan pilihan utama sebagai MPASI karena memiliki kekayaan tekstur, aroma, rasa dan kandungan zat gizi yang lebih terjamin. Keberagaman pangan saat bayi makan MPASI buatan sendiri juga akan memberikan pengalaman makan yang lebih kaya dan kemudahan dalam proses pembelajaran makan bayi selanjutnya. Namun, pada kondisi MPASI buatan sendiri tidak bisa diberikan, para ibu tidak perlu lagi takut untuk memberikan MPASI komersial.