Amankah Tindakan Cuci Hidung pada Anak?

Diperbarui 06/11/2021

Hidung tersumbat merupakan masalah utama yang terjadi saat si Kecil terserang batuk pilek. Jangankan beraktivitas, ketika bernapas pun si Kecil akan mengalami kesulitan. Akibatnya istirahat si Kecil pun terganggu, asupan makan dan minum menjadi berkurang, sehingga si Kecil akan sering rewel karena sakitnya bertambah parah. Kini telah beredar luas di media sosial video tentang tindakan cuci hidung untuk si Kecil yang tersumbat hidungnya karena pilek. Ada beragam usia anak pada video tindakan cuci hidung yang beredar luas di media sosial mulai dari cuci hidung untuk bayi, cuci hidung balita, hingga cuci hidung pada dewasa. Alat yang digunakan pun beragam mulai dari suntikan yang diisi cairan salin (cairan infus isotonik atau hipertonik) hingga alat semprot khusus cuci hidung. Intinya sama membantu membersihkan segala sumbatan lendir dan kotoran dari dalam hidung. Melihat fenomena ini, mulai bermunculan pertanyaan amankah tindakan cuci hidung ini? Bagaimana tindakan cuci hidung yang direkomendasikan oleh dokter? 

Tindakan irigasi nasal, yang lebih dikenal dengan tindakan cuci hidung, merupakan tindakan yang aman dilakukan oleh orang tua kepada si Kecil asalkan sesuai dengan petunjuk dokter. Awalnya tindakan ini direkomendasikan oleh dokter Telinga Hidung Tenggorok (THT) atau dokter anak kepada pasien-pasien dengan keluhan hidung tersumbat seperti selesma, rinosinusitis akut, rinitis alergi, dan rinosinusitis kronik. Tindakan dilakukan dengan menyemprotkan cairan steril (biasanya cairan infus) dengan alat penyemprot khusus atau alat suntik ke dalam salah satu lubang hidung kemudian akan diikuti mengalirnya air bekas cucian dari lubang hidung yang berlawanan. Terlihat menarik, mudah dilakukan, dan praktis untuk mengatasi hidung tersumbat.  

Tindakan cuci hidung yang berasal dari tradisi kedokteran Ayurveda ini mulai diadopsi oleh ilmu kedokteran barat pada awal abad ke-19. Tindakan cuci hidung ini manfaatnya telah diketahui secara medis untuk mengobati selesma dan rinosinusitis akut, mengurangi gejala penyakit, dan mengurangi penggunaan obat-obatan pada pasien penyakit rinosinusitis kronik dan rinitis alergi. Tindakan ini dapat sebagai terapi tunggal maupun sebagai terapi pelengkap dalam kasus-kasus penyakit tersebut.

Bersumber dari jurnal kedokteran International Journal of Environmental Research and Public Health, tindakan cuci hidung berperan dengan melunakkan dan mengalirkan lapisan lendir pada rongga hidung. Mediator-mediator penyebab reaksi peradangan atau reaksi alergi seperti prostaglandin dan leukotrien juga dibuang selama tindakan ini. Maka tak heran jika gejala alergi atau gejala selesma dapat jauh lebih berkurang.  Dengan dialirkannya cairan salin di rongga hidung, produksi cairan dan kelembaban rongga hidung muah terkendali sehingga berkumpulnya kuman bakteri dapat dicegah. Kandungan ion-ion dalam cairan pembersih juga memberi manfaat tersendiri seperti membantu perbaikan sel selama proses radang, mencegah kerusakan sel,  menurukan kekentalan dahak, dan mengurangi kematian sel epitel.

Keamanan dan efek samping

Secara umum tindakan cuci hidung dapat dikatakan aman dan dengan efek samping yang minimal. Efek samping lebih sering dialami orang dewasa dibanding anak-anak diantaranya iritasi hidung, rasa tidak nyaman di dalam hidung, nyeri telinga, dan berkumpulnya cairan di dalam rongga sinus sekitar hidung. Meskipun efek samping tindakan ini sangat kecil, beberapa hal tetap memerlukan perhatian khusus seperti temperatur cairan pencuci yang digunakan, kebersihan dan higiene cairan pencuci, serta kebersihan dan higiene peralatan yang dipergunakan. Untuk mengatasi risiko kontaminasi kuman pada peralatan dapat terjadi dan hal ini dapat diatasi dengan mencuci setiap peralatan yang digunakan dengan air sabun, mengganti peralatan yang digunakan seminggu sekali, hingga menggunakan botol semprot sekali pakai.

KasusManfaat
SelesmaMengurangi gejala selesmaMencegah perburukan gejalaMencegah terkena kembali selesma dalam waktu dekatMengurangi penggunaan obat-obat dekongestan, mukolitik, dan antibiotikMemperpendek lama sakit
Rinosinusitis kronikMengoptimalkan efek obat kortikosteroid dalam mengontrol gejalaMemperbaiki bersihan mukosa hidungMengurangi gejala hidung tersumbat Meningkatkan tajam indera penghiduMeningkatkan kualitas hidup dan produktivitas anak
Rinitis AlergiMengurangi dan mencegahkekambuhan gejalaMengurangi penggunaan obat-obat pengendali gejala (antihistamin, kortikosteroid hirupan)Memperbaiki bersihan mukosa dalam hidungMengurangi gejala hidung tersumbat, sering bersin, hidung gatal, produksi ingus berlebih 

Sebagai penutup, tindakan cuci hidung aman dan memberikan manfaat yang baik bagi si Kecil kala mengalami hidung tersumbat akibat selesma, rinosinusitis akut, rinitis alergi, dan rinosinusitis kronik. Hal yang tidak boleh dilupakan bagi orang tua adalah tindakan cuci tangan, kebersihan baik dari cairan pencuci maupun peralatan yang digunakan, serta perlunya nasihat dokter agar manfaat baik dari tindakan cuci hidung diperoleh si Kecil.

Daftar Pustaka:
Principi N, Esposito S. Nasal irrigation: An Imprecisely Defined Medical Procedure. Int.J.Environ.Res.Public Health.2017.14:516
Ditulis Oleh:
dr. Dimas Dwi Saputro, Sp.A
Ditinjau Oleh:
Dr. Darmawan Budi Setyanto, Sp.A(K)
Bagikan Artikel
Ditulis Oleh:
dr. Dimas Dwi Saputro, Sp.A
Ditinjau Oleh:
Dr. Darmawan Budi Setyanto, Sp.A(K)
Bagikan Artikel

Dapatkan Informasi Terbaru

Berlangganan newsletter kami dan dapatkan informasi terbaru seputar
Anak Indonesia Sehat!
Subscribe Newsletter CTA

Add your first comment to this post

Anak Indonesia Sehat
Situs ini dibuat untuk para orang tua sebagai wadah pendukung untuk terciptanya pertumbuhan dan perkembangan Anak Indonesia Sehat.
Hak Cipta © 2020 – 2025 Anak Indonesia Sehat
magnifiercrosschevron-down linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram